2024-06-19 HaiPress
iDoPress - Seorang fotografer didiskualifikasi dari kompetisi fotografi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI),setelah foto aslinya memenangkan dua penghargaan.
Fotografer bernama Miles Astray menggunakan foto seekor burung flamingo surealis yang dipotretnya,ke dalam kategori AI di penghargaan "Color Photography Awards" yang dihelat oleh 1839 Awards. Foto ini dipotret dengan kamera Nikon D750 dengan lensa 50 mm.
Foto berjudul "Flamingone" yang seolah-olah menampilkan flamingo tanpa kepala itu kemudian meraih peringkat ketiga (Bronze Award) di kategori juri,serta mengamankan penghargaan suara masyarakat (People's Vote Award).
1839 Awards sendiri merupakan kompetisi fotografi internasional,yang diikuti oleh berbagai fotografer dari 55 negara berbeda.
Baca juga: Cara Membuat Gambar AI dari Teks di Google Bard,Mirip Bing Image Creator
Kompetisi bergengsi ini menghadirkan juri dari media berita The New York Times,perusahaan penyedia gambar Getty Images,penerbit buku Phaidon Press,rumah lelang Christie's House,galeri Centre Pompidou in Paris,dan lain-lain.
Adapun kecerdasan buatan merupakan satu-satunya kategori kompetisi ini yang tidak menggunakan kamera. Sisanya memerlukan kamera,mulai dari kategori arsitektur hingga film/analog.
Astray mengatakan,ia menggunakan foto asli dalam kompetisi AI itu untuk membuktikan bahwa foto yang dipotret manusia bisa mengalahkan kecerdasan buatan.
"Saya memasukkan foto asli ini ke dalam kategori AI di kompetisi 1839 Awards,untuk membuktikan bahwa konten buatan manusia tidak kehilangan relevansinya," tulisnya dalam situs resminya yang dinamai MilesAstray.
"(Saya ingin membuktikan) bahwa alam (mother nature) dan manusia yang menerjemahkannya masih dapat mengalahkan mesin,bahwa kreativitas dan emosi lebih dari sekadar serangkaian angka (merujuk pada AI)," sambung fotografer yang saat ini berbasis di Bolivia.
Fotografer berusia 38 tahun ini juga melihat fenomena yang mana foto bikinan AI justru memenangkan gambar asli di berbagai kompetisi fotografi. Oleh sebab itu,ia mendapatkan ide untuk melakukan kebalikannya,yakni memasukkan foto asli di kompetisi AI.
Setiap juri yang menilai karya Astray tidak menyadari bahwa foto itu murni bikinan manusia,bukan mesin. Pada akhirnya,foto flamingo ini didiskualifikasi untuk memastikan keadilan dalam kompetisi itu.
"Foto yang diajukan (Astray) tidak memenuhi persyaratan kategori gambar yang dihasilkan AI. Kami memahami pesan yang ingin disampaikan (Astray),tetapi kami tidak ingin menghalangi seniman lain untuk meraih kemenangan dalam kategori AI," kata perwakilan 1829 Awards kepada situs berita fotografi PetaPixel.
Baca juga: Foto Bikinan AI Menangkan Kompetisi Fotografi Bergengsi Dunia
"Kami berharap ini (foto Astray) akan membawa kesadaran dan pesan harapan kepada fotografer lain yang khawatir terhadap AI," lanjutnya sebagaimana dikutip KompasTekno dari PetaPixel,Senin (17/6/2024).
Kini,foto bertajuk "Flamingone" itu sudah tidak bisa dilihat di situs 1839 Awards. Kendati begitu,foto tersebut diabadikan oleh Miles Astray lewat media sosial Instagram,yang bisa dilihat di bawah ini.
View this post on Instagram
A post shared by Miles Astray (@milesastray)
Boris Eldagsen Foto AI yang berjudul cheeky monkey yang menampilkan dua orang perempuan dari generasi yang berbeda dalam warna hitam dan putih. Foto ini dibuat oleh seorang fotografer asal Jerman,Boris Eldagsen. Foto AI ini menang dalam kompetisi Sony World Photography Awards (SWPA) 2023 kategori kreatif. Boris Eldagsen menolak hadiah kemenangan.
Sebelumnya,foto yang dihasilkan dari teknologi kecerdasan buatan berhasil memenangkan ajang fotografi bergengsi dunia bernama Sony World Photography Awards (SWPA) kategori kreatif.
Penafian: Artikel ini direproduksi dari media lain. Tujuan pencetakan ulang adalah untuk menyampaikan lebih banyak informasi. Ini tidak berarti bahwa situs web ini setuju dengan pandangannya dan bertanggung jawab atas keasliannya, dan tidak memikul tanggung jawab hukum apa pun. Semua sumber daya di situs ini dikumpulkan di Internet. Tujuan berbagi hanya untuk pembelajaran dan referensi semua orang. Jika ada pelanggaran hak cipta atau kekayaan intelektual, silakan tinggalkan pesan kepada kami.
©hak cipta2009-2020 Jaringan Pendidikan Shell Hubungi kami SiteMap