2024-07-27 HaiPress
JAKARTA,iDoPress - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta,Asep Kuswanto,menyebut bahwa pembangunan "pulau sampah" tidak akan dilakukan di atas tumpukan sampah.
Jika terealisasi,kata dia,"pulau sampah" juga tak bakal digunakan sebagai tempat pembuangan akhir (TPA) sampah seperti di Bantar Gebang,Kota Bekasi.
"Kalau kita bicara pulau sampah,jangan membayangkan pulau tersebut dibangun atau dibuat di tumpukan sampah,itu tidak,atau pulau itu digunakan sebagai TPA seperti di Bantar Gebang," ujar Asep Kuswanto saat ditemui di Taman United Tractor,BKT,Duren Sawit,Jakarta Timur,Sabtu (27/7/2024).
Asep menjelaskan bahwa wacana pembangunan pulau sampah bertujuan untuk menambah ruang pengelolaan sampah di Jakarta.
Baca juga: Banjir Rob di Muara Angke Jakut,Warga Diimbau Tak Buang Sampah Sembarangan
Namun,Asep tidak menyebutkan secara jelas di mana pulau sampah itu akan dibangun. Justru,pemerintah kesulitan mencari lokasi untuk merealisasikan wacana tersebut.
"Kami juga sangat kesulitan untuk mendapatkan lokasi-lokasi yang memang dalam luasan yang cukup besar untuk dibangun tempat pembuangan sampah," kata dia.
Maka dari itu,Asep melanjutkan,wacana pembangunan pulau sampah saat ini masih dalam tahapan penyusunan kajian.
Dia berharap masyarakat bisa mendukung ide yang sebelumnya dicetuskan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono itu.
"Mudah-mudahan mendapatkan dukungan dari seluruh warga Jakarta dan pastinya dalam pembangunan ini kita juga memerhatikan aspek-aspek lingkungan," jelasnya.
Sebelumnya Heru Budi menyebut,ide "pulau sampah" tercetus karena keterbatasan lahan untuk pengelolaan dan proses akhir sampah di daratan Jabodetabek.
"Itu kan ide Pemda DKI untuk mencari tempat,tempat enggak bisa lagi di lahan daratan yang ada di Jakarta maupun di Jabodetabek,ya sama-sama memikirkan itu," ujar Heru di Monas,Jakarta Pusat,Jumat (17/5/2024).
Nantinya,kata Heru,wilayah aglomerasi yang terdiri dari Daerah Khusus Jakarta,Bekasi,Bogor,Tangerang,Depok,Tangerang bisa membuang sampah di pulau tersebut.
Adapun untuk mengelola sampah itu nantinya dibentuk dari kumpulan sendimen-sendimen lumpur yang dikeruk dari 13 sungai yang ada di Jakarta.
Bahkan,konsep pulau sampah sudah diterapkan di beberapa negara maju,salah satunya Singapura.
"Di negara lain yang sukses tidak cemarkan,ada di Jepang,ada di Korea,Maldives,ada di Singapura,kita tinggal contoh itu," kata dia.
Baca juga: Warga Keluhkan Kondisi Alun-alun Bogor,Penuh PKL,Sampah Berserakan,dan Bau Pesing
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Penafian: Artikel ini direproduksi dari media lain. Tujuan pencetakan ulang adalah untuk menyampaikan lebih banyak informasi. Ini tidak berarti bahwa situs web ini setuju dengan pandangannya dan bertanggung jawab atas keasliannya, dan tidak memikul tanggung jawab hukum apa pun. Semua sumber daya di situs ini dikumpulkan di Internet. Tujuan berbagi hanya untuk pembelajaran dan referensi semua orang. Jika ada pelanggaran hak cipta atau kekayaan intelektual, silakan tinggalkan pesan kepada kami.
©hak cipta2009-2020 Jaringan Pendidikan Shell Hubungi kami SiteMap