2024-08-08 HaiPress
Sumber Engadget,The Guardian,Twitter.com
iDoPress - Perusahaan media sosial milik Elon Musk,X (dahulu Twitter),dilaporkan bakal menutup kantor pusatnya di San Francisco,Amerika Serikat. Sebelumnya,markas X yang berlokasi di jalan 1355 Market Street itu sudah beroperasi sejak 2011.
Kantor ini cukup legendaris bagi perusahaan kala masih menggunakan nama Twitter. Sebab,kantor ini menjadi saksi bisu perjalanan awal Twitter.
Twitter resmi menjadikan bangunan itu sebagai markas Twitter global sejak 2012,hingga diakuisisi Elon Musk dan berubah nama menjadi X.
Rencana penutupan kantor pusat ini terungkap dalam e-mail internal perusahaan yang dikirimkan CEO X,Linda Yaccarino kepada karyawannya pada Senin (5/8/2024) waktu setempat.
Menurut memo internal tersebut,kantor pusat di San Francisco akan ditutup dalam beberapa minggu mendatang. Karyawan X yang bekerja di kantor pusat San Francisco bakal dipindahkan ke kantor yang ada di San Jose,California.
Baca juga: Tingkah Konyol Elon Musk Bawa Wastafel ke Kantor Twitter,Buat Apa?
X juga membuka kantor yang berfokus pada urusan teknik (engineering) di Palo Alto,California. Kantor Palo Alto ini tidak hanya menaungi karyawan X,tetapi juga karyawan dari xAI,yakni perusahaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) milik Elon Musk.
"Ini (relokasi kantor) merupakan keputusan penting yang memengaruhi banyak karyawan,tetapi merupakan (keputusan) yang tepat untuk perusahaan kami dalam jangka panjang," kata Yaccarino dalam memonya.
Memo Yaccarino dibagikan beberapa minggu setelah Musk mengatakan bakal memindahkan markas X dari California ke Austin,Texas. Pernyataan Elon Musk ini berbeda dari isi e-mail Yaccarino,yang mengatakan bahwa karyawan X tetap akan bekerja di wilayah California.
Salah satu alasan pemindahan ini adalah Elon Musk yang kurang cocok dengan undang-undang dan peraturan di San Francisco,yang memengaruhi operasional perusahaan. Terutama perusahaan yang mengoperasikan platform pembayaran.
"(Kami) tidak memiliki pilihan. Mustahil untuk beroperasi di San Francisco jika Anda (mengoperasikan) platform pembayaran," tulis Elon Musk dalam postingnya di media sosial X.
No choice. It is impossible to operate in San Francisco if you’re processing payments.
That’s why Stripe,Block (CashApp) & others had to move.
— Elon Musk (@elonmusk) August 5,2024
"Inilah mengapa layanan keuangan Stripe dan Block (CashApp),serta berbagai perusahaan lainnya harus pindah (dari San Francisco)," sambung Musk lewat akunnya dengan handle @elonmusk.
Akan tetapi,Musk tidak menegaskan secara spesifik undang-undang atau aturan finansial mana yang dimaksud.
Baca juga: Akun X Twitter Ditangguhkan? Begini Cara Mengatasinya
Untuk diketahui,X pada Januari 2024 mengumumkan akan menggelontorkan sistem pembayaran mirip Venmo dan PayPal di X pada tahun ini. Fitur ini diberi nama X Payments.
Selain itu,Musk juga kurang cocok dengan aturan terbaru yang disahkan gubernur California,Gavin Newsom,yakni tentang kebijakan anti-diskriminasi terhadap transgender.
Newsom menandatangani undang-undang baru untuk menghapus kebijakan yang meminta sekolah untuk memberitahu ke orang tua wali,apabila anaknya mengubah kata ganti (pronoun),atau mengidentifikasi dirinya sebagai gender yang berbeda dari yang tercantum di catatan sekolah.
Penafian: Artikel ini direproduksi dari media lain. Tujuan pencetakan ulang adalah untuk menyampaikan lebih banyak informasi. Ini tidak berarti bahwa situs web ini setuju dengan pandangannya dan bertanggung jawab atas keasliannya, dan tidak memikul tanggung jawab hukum apa pun. Semua sumber daya di situs ini dikumpulkan di Internet. Tujuan berbagi hanya untuk pembelajaran dan referensi semua orang. Jika ada pelanggaran hak cipta atau kekayaan intelektual, silakan tinggalkan pesan kepada kami.
©hak cipta2009-2020 Jaringan Pendidikan Shell Hubungi kami SiteMap